Popular Posts

Powered by Blogger.

Blogger templates

Blogger news

Hanoman



Hanoman, tokoh perwayangan indonesia, adalah monyet yang perkasa, bisa terbang, dan baik hati. Kalian yang berasal dari suku Jawa atau Bali pasti sudah tidak asing dengan monyet yang satu ini. Hanoman ini bukan monyet sembarangan lho, ia adalah keturunan Dewa. Karena itu, Hanoman berjiwa ksatria,  berbudi luhur, dan suka menolong. Hanoman  juga disebut sebagai Anoman, ia adalah salah satu Dewa dalam kepercayaan agama Hindu, di India, Hanoman dipuja sebagai dewa pelindung. Selain itu Hanoman juga menjadi tokoh yang terkenal baik dan bijaksana dalam cerita pewayangan Ramayana dan Mahabarata.
Hanoman digambarkan sebagai seekor kera putih dan merupakan putera Dewa Bayu dan Dewi Anjani. Dahulu Dewi Anjani merupakan bidadari, bernama Punjikastala. Namun karena suatu kutukan, ia terlahir ke dunia sebagai manusia setengah kera. Setelah Hanoman lahir, Dewi Anjani kembali ke khayangan, dan Hanoman di didik oleh ayahnya Dewa Bayu, agar kelak menjadi menjadi prajurit yang gagah berani, jujur dan pantang menyerah.

PLANET


Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri dari sebuah bintang besar yang disebut matahari, dan semua objek yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya (Solar System) atau yang juga disebut keluarga matahari (The sun and its family) adalah suatu sistem yang teridiri dari Matahari sebagai pusar Tata Surya itu dan di kelilingi dengan planet-planet, komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), satelit, dan asteroid.

Lima planet terdekat ke matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu, karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.

Karena Teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap matahari. Pennalaran Venus mengitari matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa Matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolas Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.